Sejarah dan Perkembangan Penyiaran Radio
Oleh: Atang Fauzi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyebutan istilah radio pada umumnya masih rancu.
Pengertian pertama adalah: alat untuk mengubah gelombang radio menjadi
gelombang bunyi. Sedang pengertian lainnya adalah gelombang radio yang
merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik. Pada dasarnya radio dapat
diartikan sebagai keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari
suatu stasiun dan dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima di rumah,
dimobil, maupun ditempat lainnya.
pada awalnya radio berfungsi sebagai alat untuk
menyampaikan informasi dan berita ataupun untuk kepentingan kenegaraan secara
umum. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi
tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi,
pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi Sistem
komunikasi radio adalah sistem komunikasi yang tidak menggunakan kawat dalam
proses perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai
bahan penghantar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
a.
Apa pengertian penyiaran radio?
b.
Bagaimana sejarah penyiaran radio?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan kami melakukan penulisan ini yaitu Untuk memperlengkap tugas-tugas
dari makalah ini dan sehingga dapat dipresentasikan dan dipelajari bersama
sama. Walaupun didalam penulisan ini masih banyak kesalahan diharapkan kita
semua dapat memahaminya dan memperbaikinya bersama-sama.
1.4. Manfaat
Penulisan
Dari
tujuan makalah diatas, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari makalah
ini, yaitu:
1. Sebagai salah satu bahan untuk menambah
wawasan
2. Memberikan
pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengertian dan sejarah penyiaran radio
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
radio
Radio adalah
teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan
radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Pengertian “Radio”
menurut ensiklopedi Indonesia yaitu: penyampaian informasi dengan pemanfaatan
gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang
gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran
radio” berasal dari kata “radio broadcast” (Inggris) atau “radio omroep”
(Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang
berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.
Menurut Peraturan
Pemerintah No : 55 tahun 1977, Radio Siaran adalah pemancar radio yang langsung
ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio
sebagai media.
Sedangkan menurut
Versi Undang-undang Penyiaran no 32/2002 : kegiatan pemancar luasan siaran
melalui sarana pemancaran atau sarana transmisi di darat, di laut atau di
antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, atau
media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan.
Menurut definisi tersebut,
terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dapat terjadinya
penyiaran. Kelima syarat tersebut adalah :
1. Spektrum frekuensi radio
2. Sarana pemancaran/transmisi
3. Adanya siaran (program atau
acara)
4. Adanya perangkat penerima
siaran (receiver)
5. Dapat diterima secara
serentak/bersamaan
Di sini yang pertama-tama
dimaksud dengan istilah radio bukan hanya perbedaannya, bukan pula bentuknya,
akan tetapi mencakup bentuk fisik dan kegiatan radio yang saling menjalin dan
tidak terpisah satu sama lain. Radio siaran merupakan salah satu bentuk dari
komunikasi massa. Melalui radio siaran suatu komunikasi yang akan disampaikan
oleh komunikator kepada kahalayak banyak dapat berlangsung dalam waktu yang
singkat dan komunikan akan menerima komunikasi secara bersamaan walaupun di
tempat yang berbeda dan terpencar.
Etimologi dari “radio” atau
“radiotelegraphy” mengungkapkan bahwa itu disebut “telegrafi nirkabel”, yang
disingkat menjadi “nirkabel” di Inggris. Radio, dalam awalan pengertian
transmisi nirkabel, pertama kali tercatat dalam radioconductor, kata, deskripsi
yang diberikan oleh fisikawan Perancis Edouard Branly pada tahun 1897. Hal ini
didasarkan pada kata kerja untuk memancarkan (dalam bahasa Latin “radius”
berarti “berbicara roda, seberkas cahaya, sinar”). Kata ini juga muncul dalam
sebuah artikel 1907 oleh Lee De Forest, yang diadopsi oleh Angkatan Laut
Amerika Serikat pada tahun 1912, dan menjadi umum pada saat siaran komersial
pertama di Amerika Serikat pada 1920-an. (Kata “penyiaran” itu sendiri berasal
dari istilah pertanian, yang berarti “benih hamburan secara luas”.) Istilah ini
kemudian diadopsi oleh bahasa lain di Eropa dan Asia. Negara-negara
Persemakmuran Inggris masih menggunakan istilah “nirkabel” sampai pertengahan
abad ke-20.
B. Sejarah
penyiaran radio
Perkembnagan radio
dimulai dari penemuan phonograph (gramofon), yang juga bisa di gunakan memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun
1877. Pada saat yang sama james Clerk Maxwel Dan Helmholtz Hertz melakukan
experimen elektro magnetik untuk mempelajari penomena yang kemudian di kenal
sebagai gelombang radio. Keduanya menemukan bahwa gelombang radio merambat
dalam bentuk bulatan, sama seperti ketika kita menjatuhkan sesuatu pada air
yang tenang riak gelombang yang dihasilkan akibat benda yang jatuh tersebut
sederhana dapat menggambarkan bagaimana gelombang radio merambat. Jumlah
gelombang radio diukur dengan satuan Hertz.
Perkembangan radio selanjutnya
dilanjutkan dengan penayangan iklan pada siaran pada tahun 1922 oleh stasiun
AT&T, di America memakai sitem operasi telepon semua panggilan dikenakan
tarif siaran yang disebut Toll Broadcasting.
Perkembangan siaran radio di
lakukan oleh RCA yang pada tahun 1926membuat jaringan NBC (the natoinal broadcasting corpotation).
Sistem siaran jaringan membuat biayaya
siaran tiap stasiaun menjadi murah.
Pada tahun 1860, Duke of
Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset baru dalam bidang eksperimental
kepada Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih sebagai ketua
pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitian nya, Maxwel
kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang
elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain dengan
kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada
induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama
kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis.
Namun demikian, tidak
semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel
tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya
dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich
Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya,
ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang
Universitas Sumatera Utaraberbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa
milimeter. (Onong Uchjana, 146-147).
Penggunaan awal radio
adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan kode morse
antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal adalah Angkatan Laut Jepang
yang memata-matai armada Rusia ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan
juga untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan
Angkatan Laut dikedua belah pihak pada perang dunia II. Jerman menggunakan
komunikasi radio untuk menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang
berlangsung.
Setelah perang dunia
II selesai dan setiap negara kembali menumpahkan perhatianya kepada pembangunan
di dalam negeri masing-masing, radio siaran pun mulai mengalami kemajuan yang
pesat. Perang dunia tersebut telah menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam
bidang teknologi radio, mulai dari mikrofone dan pesawat penerima sampai
pemancar tampak pengembangan yang jauh lebih maju daripada tahun-tahun sebelum
perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih
jauh.
Kemajuan teknologi
bidang radio ini mengundang perhatian para pemimpin di berbagai negara untuk
mencegah terjadinya pengaruh mempengaruhi antara satu negara dengan negara yang
lain yang bias memimbulkan kerugian.
1. Peran Marconi
Dunia inovasi radio mencatat
Guklielmo Marconi sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 24 april
1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie Jameson
adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai
wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn.Sejak kecil,
ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz. Dalam usia 25 tahun yaitu
pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya di Pontecchio dan
mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang pada saat itu disebut “Gelombang
Hertzian” untuk mengirim sinyal telegraf. Pada saat itu, telegraf hanya bisa
lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 kilometer. Namun
demikian, Departemen Pos dan Telegraf Italia tidak tertarik akan temuanya
tersebut. Hal tersebut tidak membuat Marconi putus asa. Pada tahun 1899,
Marconi membangun radio antara Perancis dan Inggris yang disusul kemudian oleh
Amerika dan Inggris. Dalam satu dekade hingga tahun 1912, ia mematenkan
sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakanya. Pada tahun
1914, Marconi masuk kedalam angkatan bersenjata Italia dan menjadi diplomat
Italia untuk Amerika pada tahun 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian dari
pemerintahan italia, menjelang perang dunia ke 11, pada tahun 1935 ia kembali ke
laboratorium dan mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Namun, dua
tahun berselang, ia meninggal dunia.
2. Peran Howard
Edwin Howard Amstrong tercatat
sebagai penemu radio FM. Ia lahir pada tahun 18 Desember 1890 di kota New York.
Ayahnya adalah seorang penerbit buku dan ibunya adalah seorang guru. Pada usia
14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Ia sangat kagum
kepada Marconi dan ingin menyempurnakan hasil temuan tersebut dan berniat untuk
membuat temuan dengan hasil suara yang lebih jernih. Untuk itu, Amstrong masuk
Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus sebagai insinyur
listrik dan menjadi guru besar.
Pada tahun 1912, Amstrong
berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback dan mempelajari tabung
hampa buatan De Forest yang bernama Trioda dan Audion.Kemudian, Amstrong
menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari
tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali lebih jelas.Sayangnya, De Forest
menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka memperebutkan hak ciptanya,
selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya Forest menjadi pemenangnya, karena para
hakim tidak memahami ilmu kelistrikan. Tetapi para ilmuwan tetap menganggap
Amstrong-lah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan
dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di
New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti
Amphere dan Bell.
3. Sejarah Radio di Indonesia
a. Masa Penjajahan Belanda
Radio pertama di Indonesi (pada
waktu itu bernama Nederland Hindia Belanda) ialah Bataviase Radio
Vereningin (BRV) di Batavia (Jakarta
tempo dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di
Indonesia selama penjajahan belanda dahulu mempunyai status swasta. Setelah
munculnya BRV, maka muncul pula stasiun-stasiun radio yang lain yang bersifat
ketimuran seperti Nederlansch Indische Radio Omroeap Mij (Nirom) di Jakarta,
Bandung dan Medan, Solosche Radio Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataramse Vereniging Voor Oosterse Radio
Omroep Luisteraars (VOLR) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep
(VORO) di Surakarta, Chieneese en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oos
Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun, dan
lain-lain. Radi sekian banyak radio itu, yang paling besaradalah NIROM karena
mendapatkan bantuan dari pemerintahan Belanda yang lebih bersifat mencari
keuntungan finasial dan membantu kukuhnya penjajahan Belanda menghadapi
semangat kebangsaan kalangan penduduk pribumi yang berkobar sejak tahun 1908,
lebih-lebih setelah tahun 1928.
b. Zaman Penjajahan Jepang
Pada 8 Maret 1942, Belanda
menyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas kawasan Hindia Belanda beralih ke pemerintahan
Jepang. Radio yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dimatikan dan diurus
oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku yang merupakan pusat radio siaran
yang berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya bernama Hoso Kyoku terdapat di
bandung, Purwokerto, jogya, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Di
samping stasiun-stasiun tadi, setiap Hoso Kyoku memiliki cabang disetiap
kabupaten-kabupaten. Semua pesawat disegel, agar masyarakat tidak bisa
mendengarkan siaran luar negeri selain radio yang dimiliki pemerintah
jepang. Dalam pemerintahan Jepang ini,
kebudayaan dan kesenian mendapat kemajuan yang pesat, jauh sekali dibandingkan
ketika pemerintahan Belanda.
c. Zaman Kemerdekaan
Tanggal 14 Agustus 1945,
terdengar berita bahwa Jepang telah menyerah kalah tanpa syarat kepada tentara
sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom atom yang hebat di Hirosima dan
Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas, rakyat tidak diperbolehkan
mendengarkan siaran luar negeri. Namun, dikalangan pemuda terdapat orang yang
dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan radio siaran luar negeri dan
mengetahui bahwa Jepang telah menyerah Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Pada awalnya, teks
proklamasikan akan disiarkan secara live, namun karena sejak tanggal 15 Agustus
stasiun radio dijaga ketat oleh tentara Jepang, maka proklamasi itu baru boleh
disiarkan pada malam harinya, tepanya pukul 19.00 dan hanya dapat didengar oleh
penduduk sekitar Jakarta. Namun, atas usaha Sachrudin, seorang wartawan kantor
berita Domei dan para penyiar Hoso Kanri Kyoku, Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar
Lubis serta para petugas teknik Suwardio dan Ismaun Irsan. Baru pada tanggal 18
Agustus 1945, naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah
air dengan resiko para petugas nya diberondong oleh tentara Jepang. Siaran ini
mengudara dengan gelombang-gelombang pendek yaitu 16 meter, 19 meter, 24 meter,
24 meter, dan 45 meter PMH. Namun, walaupun pemerintah Jepang sudah kalah,
mereka tetap memerintahkan kepada orang-orang radio agar menghentikan
siarannya. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah pemancar gelap telah
diusahakan dan tidak lama kemudian berkumandang di udara radio siaran dengan
stasiun call Radio Indonesia Merdeka.
Pada tanggal 15
Agustus 1950 jam 08.05, presiden Soekarno menyatakan bahwa seluruh Indonesia
sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama Republik Indonesia
berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945. sejak itu pula, radio
siaran di Indonesia meliputi 22 studio kembali ke call: Di sini Radio Republik
Indonesia.
d. Zaman Orde Baru
Sampai akhir tahun
1966, RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dimiliki dan
dikuasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi banyak perubahan dalam
masyakarat akibat pergolakan politik, yakni beralihnya pemerintahan Soekarno ke
pemerintahan Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan perubahan orde
lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan kesempatan baik bagi mereka
yang mempunyai hobi radio amatiran untuk mengadakan radio siaran. Radio
amatiran adalah seperangkat pemancar radio yang dipergunakan oleh seorang
penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Radio adalah teknologi
yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Dulu Radio banyak
digunakan oleh angkatan darat dan laut. Banyak penggunaan awal radio adalah
maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal
dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai
armada Rusia pada saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan
yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912,
termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat,
dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
A. Kritik
dan Saran
Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca terutama dosen mata kuliah ini. Agar dapat pembuatan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan
terimakasih
Daftara Pustaka
Mufid Muhammad.2007. Komunikasi& Regulasi Penyiaran. Jakarta:
PRENADA MEDIA GROUP.
Masduki. 2007. Regulasi Penyiaran Dari Otoriter Ke Liberak.
Yogyakarta: LKIS pelangi aksara.
Vivian John. 2008. Teori komunikasi Masa. . jakarta:
PRENADA MEDIA GROUP.
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Propesional.
Yogyakarta: LKIS pelangi aksara.
Posting Komentar