Unknown
PROSES KERJA PUBLIC RELATION (PR)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar  Belakang

Kedudukan, peranan dan tugas public relation dalam sebuah intansi atau perusahaan sangatlah mempunyai peranan yang sangat penting, sehingga proses pelaksaannya harus dikemas seefektifitas mungkin.
Seorang praktisi PR haruslah memiliki pengetahuan yang luas, dan mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah dan aturan aturan public relations.

1.2.  Rumusan Masalah
Dalam makalah yang singkat ini kami selaku pemakalah akan mencoba menjelaskan sebagian kecil yang berhubungan metode dan proses public relation :
1.            Bagaimana Proses  kerja Public Relation?
2.            Bagaimana Metode Kerja Public Relation?

1.3.  Tujuan Penulisan
Penulis membagi tujuan penulisan makalah ini ke dalam tujuan umum dan tujuan khusus Adapun tujuan umumnya adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah public relation
Adapun tujuan Khusus penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang metode dan proses public relation
1.4. Manfaat Penulisan
Dari tujuan makalah diatas, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini, yaitu:
1.  Sebagai salah satu bahan untuk menambah wawasan
2. Memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang Proses dan Metode public relations







BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Proses public relation
Proses public relation dilaksanakan melalui penelitian yang mengevaluasi sikap atau opini publik dan kecenderungan sosial kemudian mengkomunikasikannya kepada pemimpin atau manajemen organisasi. Public relation adalah kegiatan aktivitas, dalam proses kegiatannya melalui empat tahap, yakni penelitian (research), perencanaan (planning), penggiatan (action) dan evaluasi (evaluation).
A.    Penelitian (research)
Tahap ini merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta (fact finding) yang erat sangkut pautnya dengan perkerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap penelitian tersebut PRO (Public Relations Officer) berusaha mencari keterangan yang merupakan data factual, keterangan mentah tersebut kemudian harus diolah terlebih dahulu. Di sini PRO mengadakan perbandingan, pertimbangan dan penelitian sehingga akhirnya dapat diperoleh kesimpulan derajat ketelitian dan derajat kebenaran dari data yang diperoleh tadi. Data yang sudah matang itu lalu dipisah-pisahkan, diklarifikasikan, dikelompok-kelompokkan. Data tersebut disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penggunaannya.
B.     Perencanaan (planning)
Dari tahap penelitian meningkat ke tahap perencanaan. Dalam tahap ini PRO melakukan penyusunan daftar masalah. Dengan adanya daftar masalah tersebut akan dapat dilakukan pemikiran dengan cepat tentang cara mengatasi sekaligus menentukan orang-orang yang akan menggarap pelaksanaannya nanti.
Perencanaan disusun dengan berdasarkan pada data dan fakta yang diperoleh pada tahap penelitian sebelumnya. Fakta adalah hal-hal yang dilihat sendiri atau hasil-hasil interview dengan orang-orang yang bersangkutan dengan pekerjaan yang digarap. Data dan fakta tersebut bersifat apa adanya, tanpa interpretasi. Jadi penyusunan itu disusun semata-mata berdasarkan fakta, bukan berdasarkan keinginan PRO.
C.     Penggiatan (action)
Sebuah contoh mengenai “public relation in action” terdapat dalam buku Siegfried Mandel “Modern Journalism”
PRO dari sebuah perusahaan penerbangan mendapat berita bahwa sebuah pesawat terbang milik perusahaan tersebut telah jatuh. Ia menyadari bahwa jatuhnya pesawat terbang yang membawa banyak korban penumpang itu bukanlah peristiwa yang baik untuk meningkatkan goodwill. Surat kabar-surat kabar akan menempatkan berita mengenai peristiwa tersebut pada halaman pertama dengan huruf yang besar, para wartawan akan berusaha keras untuk mendapatkan informasi sedetail-detailnya.
Ini semua menghendaki kesiapan PRO agar peristiwa tersebut tidak menghilangkan kepercayaan publik. Ia bersama petugas-petugasnya mengumpulkan data dan fakta tentang kecelakaan pesawat tadi. Data dan fakta tersebut diperlukan segera untuk deberikan kepada Pers sebagai pemberitahuan kepada para keluarga korban, kepada pejabat-pejabat asuransi, untuk dokumentasi dan sebagainya. rencanapun segera disusun dan menetapkan petugas-petugasnya untuk menghubungi media massa, mencari alamat rumah korban dan sebagainya.
Sampailah pada tahap penggiatan, ia melakukan action dengan mengadakan konferensi pers. Semua wartawan dari semua media massa diundang, kepada mereka diberikan informasi sejelas-jelasnya. Apa saja yang ditanyakan wartawan dijawab dengan sejelas-jelasnya tanpa ada yang ditutup-tutupi atau ditangguhkan. Tujuannya adalah agar peristiwa kecelakaan tersebut disiarkan oleh semua media massa dalam satu edisi atau sekali siaran sekaligus. Dengan demikian peristiwa tersebut akan cepat hilang dari ingatan khalayak. Terlupakan oleh berita-berita penting lainnya. Jika wartawan tidak diberikan informasi yang tidak lengkap, maka mereka akan datang lagi sehingga berita tentang peristiwa jatuhnya pesawat tersebut akan muncul lagi dalam surat kabar.
PRO tersebut telah melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Terlihat jelas bahwa Ia telah melakukan banyak komunikasi. Komunikasi antar personal, komunikasi kelompok dan komunikasi melalui media massa. Memang tahap action dari kegiatan purel merupakan kegiatan komunikasi.
D.    Evaluasi (evaluation)
Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian, perencanaan dan penggiatan. Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan purel benar-benar dilaksanakan menurut rencana, berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Jadi evaluasi penting sekali. Tanpa penilaian tidak akan diketahui sampai dimana kelancaran kegiatan purel yang telah berlangsung.
Dalam tahap evaluasi ini PRO hendaknya bekerja teliti dan seksama. Dalam hubungan ini kejujuran merupakan factor yang penting, semua data harus factual, PRO tidak boleh menyelewengkan fakta yang ada, publik semakin kritis, mereka akan mengetahui ketidakjujuran PRO. Jika itu terjadi, maka kegiatan PRO tidak lagi fungsional sehingga akan timbul efek boomerang. PRO tidak lagi dipercaya. Jadi, hendaknya berhati-hati terhadap publik sebagai sasaran kegiatan purel.




2.2. Metode Public Relation
Praktek PR modern mengenal teknik dan metode yang baku dalam menjalankan fungsinya, Sebuah teknik dasar yang digunakan dalam PR adalah mengidentifikasi khalayak sasaran dan menjalin setiap pesan yang menarik bagi khalayak itu. Khalayak disini bisa masyarakat umum, ditingkat nasional maupun internasional.
Pesan yang disampaikan oleh PR bisa dalam bentuk press release. Press release adalah sebuah pernyataan tertulis yang disebarluaskan ke media massa. Bentuk ini merupakan alat dasar dari kegiatan PR. Untuk menyusun press release, ada aturan 5 W 1 H yang harus dimuat didalam paragrap-paragrap sebagai sebuah fakta penting.
Kemajuan teknologi informasi yang memunculkan teknologi internet membuat PR juga memanfaatkan kelebihan internet untuk menyebarluaskan press release. Salah satu bentuknya adalah penggunaan Newsroom. Trend atau kecenderungan mengoptimalkan teknologi internet ini merupakan bagian dari bentuk baru dari press release.
Newsroom mampu menampilkan lebih banyak press release dalam waktu lebih singkat dan dengan tampilan yang enak dipandang mata. Karenanya muncul pula bentuk baru yang lebih lengkap dari hanya sekadar teks dan photo. Press release dalam format video (video news releases) dan audio news releases dapat menampilkan informasi yang lebih lengkap dan menarik yang dapat dimanfaatkan khalayak termasuk pekerja pers. Pada kondisi ini, peran PR akan lebih  mendukung citra lembaga yang diwakili PR.












BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dalam Public relations ada 4 proses tahapan kerja untuk mencapai kinerja yang memuaskan, yaitu: Penelitian (research) Perencanaan (planning) Penggiatan (action) dan Evaluasi (evaluation).
Keempat tahapan tersebut. Satu sama lain berkaitan sangat erat. Artinya guna mendapatkan hasil maksimal, semua tahapan harus senantiasa dilalui/dilaksanakan dengan baik. Setiap tahap dalam program kerja public relations itu, sama pentingnya bagi terlaksananya suatu program public relations yang efektiv.
Jika diuraikan lebih rinci, ke empat tahapon menurut M Cultiv & Center tersebut, adalah sebagai berikut :
1.      Menganalisa prilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
2.      Menentukan dan memahami secara benar prilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.
3.      Menganalisasi tingkat opini publik, baik yang intern (internal public) maupun yang ekstern (external public).
4.      Mengantisipasi kecenderungan-kencenderungan , masalah-masalah potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5.      Menentukan formulasi dan meurumuskan kebijakan-kebijakan.
6.      Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkanatau mengubah prilaku masayarakat sasaran. Termasuk membuat budget/anggaran biaya operasionalnya.
7.      Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan. (Lihat kembali bahasan Tugas dan Peranan Public Relations)
8.      Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

3.2 Kritik dan Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama dosen mata kuliah ini. Agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih



Daftar pustaka:
Prof. Drs. Onong U Effendy,M.A, 1993, Human Relations dan Public Relations. Bandung Mandar Maju.
Dennis L. Wilcox, 2006. Public relations. Strategi dan taktik, Batam Interaksara.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

About

Random Post