Unknown
Depok- Pesta demokrasi telah berlalu, 9 april merupakan penentu nasib bangsa 5 tahun kedepan, dari berbagai partai politik berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik, berusaha meraih kursi sebanyak banyaknya demi eksistensi partainya.

Kita melihat sebuah sistem demokrasi yang begitu rumit, para calon pemimpin negeri harus mengeluarkan modal yang sangat besar demi sebuah kursi yang akan ditempatinya. para kader partai tidak segan segan menggelontorkan uangnya ratusan juta sampai milyaran.

Apakah itu bukti yang harus ditunjukan kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian? sistem demokrasi sudah terkotori oleh tangan tangan jahil kader partai yang merusak moral bangsa, dengan banyaknya kasus korupsi dan sedikitnya pembangunan masyarakat, sehingga masih banyak sekali rakyat indonesia yang miskin dan telantar.

penguasa dan rakyat ibaratkan bumi dan langit, penguasa ingin selalu diatas, sedangkan rakyat hanya pasrah selalu berada dibawah, itulah sebabnya masyarakat indonesia mulai jenuh dengan keadaan para pemimpin sekarang ini, banyak yang  menggunakan jabatannya demi memenuhi nafsunya sendiri, bukan memenuhi kebutuhan masyarakat.

kita dapat melihat dari hal tesebut, masyarakat jadi enggan untuk memilih siapa yang akan dijadikan wakil rakyatnya. maka para kader partai harus bersusah payah merebut ati rakyat, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan, hanya dengan membeli suara rakyat.

mindset masyarakat juga sudah terpengaruh, ada uang abang dipilih, tak ada uang, mana mau saya milh.

itulah sebabnya kasus KORUPSI tidak pernah hilang dari negeri ini.
karena hal pertama kali dilakukan oleh penjabat negeri adalah mencari modal ganti kampanye yang telah dikeluarkan dari uang rakyat.

demokrasi saat ini tidak jauh beda sebagai lahan bisnis dan perjudian.
Mari kita ciptakan demokrasi yang bersih, suapaya INDONESIA menjadi negara yang maju.
0 Responses

Posting Komentar

About

Random Post