Sisi
yang menarik dari balapan yang diselenggarakan di event Indonesian
Sentul Series of Motorsport (ISSOM) adalah keberagaman partisipan yang
turun dalam balap mobil terbesar di Indonesia ini, mulai dari pembalap
senior hingga junior, pembalap pro hingga pembalap hobi, bahkan ada juga
pembalap yang merangkap sebagai tuner mobil besutannya sendiri.
Salah
satunya adalah pembalap ABM Motorsport, Silas Andrianto, selain sukses
berprestasi di berbagai race yang telah diikutinya, Silas juga ternyata
memiliki keahlian yang selain berguna dilintasan, namun juga menjadi
salah satu sumber penghasilannya, yaitu keahlian sebagai tuner
mobil-mobil balap yang turun di ajang ISSOM ini.
Silas
mengisahkan bahwa keahliannya tersebut tidak didapatkan dari jalur
pendidikan khusus, namun justru secara otodidak. “Awalnya ketika saya
mulai balapan di Melbourne Australia, disana biaya bengkel dan jasa
sangat tinggi, sehingga mau tidak mau untuk meminimalisir pengeluaran
saya harus belajar sendiri mulai dari ganti ban, oli hingga ganti mesin
dan kaki-kaki,” ujarnya.
Ternyata
kebiasan tersebut terus terbawa hingga ketika ia kembali ke Indonesia,
ketika itu ia selalu mengerjakan sendiri berbagai hal yang berhubungan
dengan mobilnya. “Bahkan saya membawa dongkrak sendiri kemana-mana,
hingga akhirnya dilirik oleh salah satu tim,”ujarnya.
Hingga
akhirnya ia direkrut oleh ABM Motorsport, yang akhirnya salah satu
pembalap disana mendorong dirinya untuk membuka bengkel sendiri,
sekarang ia memilikibengkel bernama Motorsoul yang berada dikawasan
Rawamangun. “Keuntungan memiliki bengkel sendiri kita bisa mengontrol
secara penuh pengerjaan mobil,” ujarnya.
Bengkel
yang dimilikinya spesialis mengerjakan kaki-kaki, fiber, body dan besi.
Hampir semua mobil di tim ABM Motorsport pernah menginjakan ban di
bengkel yang dimiliki pria ini.
Ia
pun tak segan memberikan tips bagi pembalap pemula yang ingin
memodifikasi mobilnya namun memiliki dana terbatas. “Salah satu hal yang
dapat dilakukan oleh pembalap pemula adalah mengganti kaki-kaki,
bukannya mesin tidak penting, namun kadang terbentur biaya jika langsung
menggarap sektor mesin,” ujarnya.
Silas
yang pada balapan hari ini berencana untuk memperlihatkan hasil dari
perubahan signifikan pada sistem aerodinamis kendaraan besutannya
terpaksa harus menunda keinginannya, dikarenakan pada lap pertama kelas
Euro 3000 karena paking headnya mengalami kebocoran, sehingga oli
menyampur dengan air.
“Untuk
seri berikutnya tentunya mesinnya akan diperbaiki. Sedangkan dari bodi
dan kaki kaki sidah cukup baik, sehingga dengan mesin yang hp nya rendah
bisa corneringnya bisa lebih enak, catatan waktu juga kemarin sudah
lebih bagus, padahal kemarin mesinnya sudah digunakan hingga 40 lap
tidak ada masalah selain di timing beltnya, namun tadi bad luck saja
sehingga pakingnya bocor,” ujarnya.
Posting Komentar