Unknown


Perhelatan Balap Mobil Terbesar di Indonesia bertajuk Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 sudah menuntaskan seri kelimanya, 24-25 Oktober lalu. Menjelang akhir dari balapan musim 2015 ini, persaingan antar pembalap dan tim guna memperebutkan gelar juara umum yang akan ditentukan pada seri terakhir terlihat semakin memanas, sehingga dapat dipastikan pada seri penutup bulan depan akan menyuguhkan persaingan yang sengit dan dan menegangkan.

Salah satu tim yang cukup menarik perhatian adalah tim ABM Motorsport yang sukses merajai berbagai kelas yang dipertandingkan pada event yang rutin diadakan di Sirkuit Internasional Sentul ini. Tak kurang dari 17 piala berhasil disabet oleh tim yang pada seri kali ini menurunkan 14 pembalapnya, perolehan piala ini meningkat dari 16 piala yang diraih pada seri sebelumnya.


Dengan performanya, Tim yang didukung penuh oleh Intersport, Achilles, Repsol, Bolt, MMP dan Clarz ini sukses merajai podium pertama di 6 kelas melalui beberapa pembalapnya, yaitu Dodi Saputra dikelas Super Touring 3500, Super Touring Open Class, dan BMW Super Touring 3500, kemudian A. Ariyanto di kelas Euro 2000 Promotion, M. Diponegoro di kelas Peugeot Super Touring 2100, serta pembalap termuda ABM Motorsport, Gerhard Lukita yang sukses 3 kali berturut-turut menjadi yang tercepat di kelas Euro 2000 Novice.

Tak hanya di podium pertama, ABM Motorsport pun menempatkan pembalapnya pada podium juara 2 dan 3, diantaranya yaitu Paul Montolalu Juara 2 Super Car Championship A2 2500-5000cc dan Juara 2 Ferrari F430 Trofeo Race 1 dan juara 3 pada Race 2. Juga ada Benhard Sibarani yang meraih juara 2 kelas Euro 2000 promotion,  serta Jimmy Lukita yang meraih juara 3 dikelas Super Touring Championship 3500 dan BMW Super Touring Championship 3500.


Peroleh piala ABM Motorsport pun berlanjut dengan menempatkan M. Diponegoro sebagai Juara 3 di Kelas Euro 2000 Master dan Posma Panggabean yang menyabet juara 2 kelas Super Touring 2100 dan Juara 4 Kelas Euro 2000 Master.

Team Manager ABM Motorsport, Gofar Falaq Aji Permana, merasa cukup puas dengan perolehan piala timnya. “Ini cukup memuaskan karena pada seri ini kita mendapatkan lebih banyak piala dibandingkan dengan seri yang lalu, meskipun seharusnya kita bisa mendapatkan lebih banyak piala pada seri ini,” ujarnya di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (26/10).


Menurut Aji, pada race seri kelima kemarin, ada beberapa kendala pada mobil pembalapnya yang menyebabkan mobil tersebut ada yang tidak bisa start karena kendala mesin. “Pada QTT kemarin sudah berkendala, kita coba perbaiki namun ternyata tidak bisa, padahal mobil-mobil tersebut berpotensi untuk ke podium,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia menjanjikan pada seri terakhir nanti yang akan diadakan bulan depan, tim ABM Motorsport akan memberikan performa terbaiknya. “Mobil akan dipersiapkan sebaik mungkin, ke 15 pembalap pun mudah-mudahan bisa turun semua pada seri penentuan nanti, selain kesiapan mobil dan pembalap, kesolidan tim juga merupakan faktor penting yang terus pertahankan dan tingkatkan,” ujarnya.
Unknown

Pembalap andalan tim Forza Auto One, Hendy Prabowo, kembali menorehkan hasil maksimal di seri kelima Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015. Membesut BMW E63-M3, Hendy mampu menduduki podium utama kelas Euro 3000 dengan catatan waktu 21:01:833 menit (12 laps), Minggu (25/10/2015).

Menyusul di posisi kedua Rudy Sl dari Jakarta ban Motorsport yang menunggangi Porsche GTRS dengan mengantungi waktu 21:22:089 menit serta Sunny TS di podium tiga.
Ya, Hendy sendiri mengawali race dengan cukup mulus. Meraih pole posisition pada kualifikasi hari sebelumnya, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. “Kondisi sekarang power saya memang sedikit menurun. Tapi, Alhamdullilah tidak mempengaruhi kualitas dari balapan,” ungkapnya.

Meski demikian, Hendy sendiri mengaku tidak menerapkan strategi khusus. Hanya saja, dirinya harus fokus melakoni balapan di lintasan aspal agar tidak tersalip pesaingnya. “Dari start saya sudah mendapat posisi bagus, sejak awal langsung saya tutup pembalap di belakang, selama track saya coba membawa mobil seperti biasanya, yidak ada strategi khusus,” terang dia.

Dengan raihan tersebut, Hendy semakin optimistis karena tinggal selangkah lagi menuju juara nasional. “Menyisakan satu seri lagi pada November mendatang, saya tentunya akan memanfaatkan dengan baik agar meraih podium. Sekarang over all saya masih di berada di posisi kedua poin keseluruhan. Semoga nanti seri terkahir bisa maksimal,” tandasnya.

Hendy juga menyatakan, gelaran ISSOM 2015 ini membuatnya terasah dari sisi skli balap dan lain sebagainya. Ke depan, ia ingin menambah kelas ke Lamborghini Super Trofeo. “Saat ini masih fokus satu kelas saja di Euro 3000. Kita planning buat masuk ke kelas Lamborghini. Untuk mobilnya kebetulan sudah siap, tapi realisasinya bisa tahun depan atau dua tahun lagi dari sekarang karena kita masih ada Nissan GTR juga, entah akan diperpanjang atau tidak. Lihat saja nanti,” pungkasnya. (*)
Unknown


Kiprah Diandra Gautama sebagai pembalap wanita sudah tidak diragukan lagi, dalam gelaran ajang balap terbesar di Indonesia bertajuk Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) Diandra pernah merebut juara umum pada musim 2013, dan banyak sudah podium yang telah ia cicipi dari jerih payahnya di lintas balap. Pada musim ISSOM 2015 kali ini  di seri ke 5 Diandra kembali mencoba peruntungannya pada kelas Mercedes Benz Club Indonesia Championship 3200 CC, tapi kali ini Diandra merasa kurang maksimal lantaran adanya sedikit permasalahan di Mesin.

“Jadi ini piala Aku utk kelas  3200 cc dapet juara 3 di kejuaraan Mercedez Benz Club Indonesia Championship. Ini gak sesuai sama harapan aku dapet juara 3, karena ada kendala di mesin, tapi aku tetap bisa finis” Ujar Diandra. “2013 pernah jadi juara umum di issom, jadi selama 6 seri dapat juara 1 terus” kenangnya.

Posisi juara 3 di seri kali ini menjadi pacuan Diandra dalam memperbaiki poin untuk penentuan juara umum pada final ISSOM 2015 di seri ke 6 yang akan datang.  “Sekarang mesin ada kendala, udah 3 seri gak ikut, seri satu kemarin aku podium 1, lalu seri ke dua dan tiga mesin jebol sehingga gak finis. Seri ke empat kemarin masih istirahat, nah ini aku baru start lagi” terang gadis kelahiran 28 Januari 1990 ini.

Diandra sendiri telah menekuni bakat balap yang ia dapatkan dari Ayahnya yang seorang pembalap senior Chandra Gautama sejak menduduki bangku SMP “Aku sebenernya tertarik banget saat papah balap, dari SD aku udah pengen coba bawa mobil, tapikan gak boleh, jadi pas SMP aku udah latihan dan SMA aku perlancar lagi hingga kuliah aku baru berani join di tim balap” terang Diandra.

“Aku pernah punya pengalaman di tahun 2005 yang kurang mengenakan, dimana pada saat itu aku dan Papah megnalami kecelakaan di Tol dengan kecepatan tinggi sampai bannya lepas. Ini menyadarkan aku bahwa memang paling save itu balapan di sirkuit, jangan sampai deh ikut – ikutan balap liar” ujarnya.

Saat ditanya bagaimana membagi waktu antara aktivitas balap dan diluar balap Diandra mengaku tidak ada treatmen khusus “ yang penting istirahat cukup, dan makan – makanan yang bergizi, buah dan sayur, juga ada harus kontrol ke dokter kecantikan,“ ujar Diandra yang selain menjadi Pembalap, dirinya juga aktif dalam layar kaca sebagai Artis dan model serta presenter acara balap di beberapa TV swasta.
Unknown

Kejuaraan balapan seri nasional yang bertajuk Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 telah memasuki seri ke lima.yang dilangsungkan pada  hari Minggu, (25/10) di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat.

Salah satu mobil yang menarik perhatian dan meramaikan ajang ISSOM ini  adalah mobil mewah Ferrari. Jika kita berjalan-jalan di sekitar fit area, tepatnya di area tempat mobil mobil ferrari mewah yang sedang terpajang sangat anggun, ada hal  yang membuat mata kita penasaran, tuner-tuner asing yang berlalu lalang sibuk memperbaiki dan memeriksa mobil bergengsi itu kadang membuat kita bertanya tanya sebenarnya siapa mereka?.

Amiauw yang merupakan team Manager dari Jakarta Ban mengatakan bahwa  mobil Ferrari yang ia suguhkan di ajang ISSOM ini merupakan hasil racikan  dari  tuner Internasional yaitu Kessel Racing yang berasal dari Swiss. Dengan sentuhan tangan halus mereka, mobil-mobil kelas mahal tersebut dapat tampil dengan optimal.

Dalam ajang ISSOM ini mobil Ferrari diadukan dalam dua kelas, yaitu dalam kelas F 430 Cpmpetizione dan Super Car Champhionship. Dan nampaknya dari tim Jakarta Ban tidak ingin ribet dengan permasalahan mobil, mereka mempercayakan sepenuhnya kepada tuner asal swiss tersebut, dan mereka lebih fokus terhadap teknik balapan dan menyiapkan fisik untuk beradu dalam lintasan.
“Untuk kelas super car, dari Jakarta ban tinggal prepare saja, karena tuner kita kerjasama dengan Kessel Racing Swiss” Ujar Ami.

Pria yang sudah lama berkecimpung di dunia otomotif ini telah berhasil menjadi yang terbaik dalam mengantarkan teamnya ke podium juara, ia dan tim nya  selalu tampil optimal mempersiapkan seluruh perlengkapan balapan, dan salah satu usaha yang ia lakukan demi tercapainya optimalisasi balapan adalah dengan bekerjasama dengan Tuner dari Luar Negeri.
Terbukti dengan adanya perjuangan Amiau ini, team Jakarta ban Berhasil mengantarkan pembalapnya ke hadapan dunia, ya Renaldi Hutasoit yang akan mengikuti final di ajang Ferrari Challenge Asia Pasific 2015 pada bulan November mendatang.
Unknown


Sisi yang menarik dari balapan yang diselenggarakan di event Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) adalah keberagaman partisipan yang turun dalam balap mobil terbesar di Indonesia ini, mulai dari pembalap senior hingga junior, pembalap pro hingga pembalap hobi, bahkan ada juga pembalap yang merangkap sebagai tuner mobil besutannya sendiri.

Salah satunya adalah pembalap ABM Motorsport, Silas Andrianto, selain sukses berprestasi di berbagai race yang telah diikutinya, Silas juga ternyata memiliki keahlian yang selain berguna dilintasan, namun juga menjadi salah satu sumber penghasilannya, yaitu keahlian sebagai tuner mobil-mobil balap yang turun di ajang ISSOM ini.

Silas mengisahkan bahwa keahliannya tersebut tidak didapatkan dari jalur pendidikan khusus, namun justru secara otodidak. “Awalnya ketika saya mulai balapan di Melbourne Australia, disana biaya bengkel dan jasa sangat tinggi, sehingga mau tidak mau untuk meminimalisir pengeluaran saya harus belajar sendiri mulai dari ganti ban, oli hingga ganti mesin dan kaki-kaki,” ujarnya.

Ternyata kebiasan tersebut terus terbawa hingga ketika ia kembali ke Indonesia, ketika itu ia selalu mengerjakan sendiri berbagai hal yang berhubungan dengan mobilnya. “Bahkan saya membawa dongkrak sendiri kemana-mana, hingga akhirnya dilirik oleh salah satu tim,”ujarnya.

Hingga akhirnya ia direkrut oleh ABM Motorsport, yang akhirnya salah satu pembalap disana mendorong dirinya untuk membuka bengkel sendiri, sekarang ia memilikibengkel bernama Motorsoul yang berada dikawasan Rawamangun. “Keuntungan memiliki bengkel sendiri kita bisa mengontrol secara penuh pengerjaan mobil,” ujarnya.

Bengkel yang dimilikinya spesialis mengerjakan kaki-kaki, fiber, body dan besi. Hampir semua mobil di tim ABM Motorsport pernah menginjakan ban di bengkel yang dimiliki pria ini.

Ia pun tak segan memberikan tips bagi pembalap pemula yang ingin memodifikasi mobilnya namun memiliki dana terbatas. “Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh pembalap pemula adalah mengganti kaki-kaki, bukannya mesin tidak penting, namun kadang terbentur biaya jika langsung menggarap sektor mesin,” ujarnya.

Silas yang pada balapan hari ini berencana untuk memperlihatkan hasil dari perubahan signifikan pada sistem aerodinamis kendaraan besutannya terpaksa harus menunda keinginannya, dikarenakan pada lap pertama kelas Euro 3000 karena paking headnya mengalami kebocoran, sehingga oli menyampur dengan air.

“Untuk seri berikutnya tentunya mesinnya akan diperbaiki. Sedangkan dari bodi dan kaki kaki sidah cukup baik, sehingga dengan mesin yang hp nya rendah bisa corneringnya bisa lebih enak, catatan waktu juga kemarin sudah lebih bagus, padahal kemarin mesinnya sudah digunakan hingga 40 lap tidak ada masalah selain di timing beltnya, namun tadi bad luck saja sehingga pakingnya bocor,” ujarnya.
Unknown


Pertarungan sengit nampaknya terjadi di dalam kelas Lamborghini Super Trofeo dalam ajang Sentul Series of Motorsports (ISSOM) 2015 seri ke-5 yang diadakan di Sirkuit Internasional Sentul pada Minggu (25/10). Dimana terjadi pertemuan antara pembalap nasional kakak beradik Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto, serta Philo Paz Patric Armand yang sebelumnya pernah turun di kelas A1.

Start dimulai dengan Ananda menempati starting grid, diikuti oleh sang adik Moreno dan Philo. Pertandingan berjalan dengan sangat sengit saat Moreno dan Philo terus menempel ketat Ananda pada lap-lap awal. Namun keadaan berubah saat Moreno mengalami insiden pada pertengahan race.


Sehingga posisi pertama berhasil direbut oleh Ananda dengan catatan waktu 25 menit dan 57 detik, diikuti oleh Philo dengan catatan waktu 25 menit 20 detik, sedangkan Moreno terpaksa tidak dapat mencicipi garis finish karena insiden yang menimpanya.

Ananda menyebutkan bahwa kemengangan ini sesuai dengan apa yang telah direncanakannya. “Seperti planning di awal kita yakin posisi pertama, kita juga kemarin QTT ada di posisi 1, terus juga mobilnya juga smooth, sayang tadi ada kecelakaan oleh Moreno kita juga tidak berharap ada kejadian seperti itu, tapi overall oke,” ujarnya.

Ia pun membenarkan persaingan kedepannya tentu akan lebih ketat, karena dengan kehadiran beberapa pembalap baru serta sang adik Moreno. “”Tapi sejauh ini masih sesuai prediksi saya, bisa di lihat dari lap time nya berapa,” ujarnya.

Tim Teknisi Lamborghini Jakarta, Ade Irawan menyebutkan bahwa ketiga pembalap tersebut memang merupakan pembalap andalan pada seri kali ini, sementara itu pambalap unggulan lainnya yaitu Johnson Yaptonaga sedang berhalangan untuk turun pada seri ke-5 ini.

Ade menyebutkan bahwa pada seri kali ini terdapat 8 unit Lamborghini Gallardo Super Trofeo yang diturunkan, dengan rincian 5 unit diturunkan pada kelas OMR Lamborghini dan 3 unit diturunkan pada kelas Super Car, yang beradu cepat dengan mobil-mobil super car lain seperti Ferrari dan Porsche.

Meskipun kedigjayaan mobil-mobil Lamborghini nampak sulit dibendung dalam kelas Super Car, namun Ade menegaskan bahwa fokus dari pembalap dan kondisi mobil tetap merupakan kunci utama. “Jika pembalap tidak fokus dan mobil sedang tidak fit, tetap saja bisa tersalip oleh mobil lainnya,” ujar Ade.

Ade pun memuji pelaksanaan ISSOM 2015 yang berhasil menghadirkan kelas bergengsi seperti Lamborghini Super Trofeo dan Super Car ini, ia berharap untuk kedepannya ada tambahan mobil dari pabrikan lain yang berpartisipasi, seperti salah satunya Mc. Laren.
Unknown
>>Balapan Oke, Jadi Seorang Tuner Juga Oke

Diusia yang sudah tidak muda lagi, Jimmy Lukita, masih belum berhenti menorehkan prestasi di lintasan balap. Terbaru, dalam hajat balap Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015, Minggu (25/10/2015), pembalap senior ABM Motorsports  ini mampung menggondol dua trophy juara ketiga dalam kelas BMW Super Touring 3500 dan BMW Super Touring Open Class.
Yang menjadi salut adalah rupanya Jimmy tak hanya terkonsentrasi menjadi pembalap saja. Ia juga merupakan Tuner mobil balap yang ditunggangi pembalap lainnya. Lantas, bagaimana Jimmy mengatur konsentrasi antara balapan dan sebagai seorang tuner?

“Mengatur waktu sebagai tuner dan pembalap bukan masalah karena saya dari dulu sudah terjun ke dunia balap. Selain di balik layar, saya juga harus bisa merasakan mobilnya dan harus tahu mobilnya bagaimana. Jadi, hal ini sudah biasa bagi saya,” kata pemilik bengkel AJF yang sudah malang melintang di dunia balap lintasan aspal sejak 1987 itu.

Salah satu mobil yang Jimmy tangani adalah milik anaknya yang turun dalam kelas Euro 2000. Tangan dingin Jimmy membawa Gerhard mampu meraih podium utama. “Ada juga mobil Lamborghini yang saya tangani,” tandasnya.

Mengenai mobil, selain mengandalkan kecepatan, Jimmy menyatakan, faktor penting yang tak boleh di lewatkan dan harus ada dalam mobil balap adalah perlengakapan. “Harus safety, safety belt, pemadam, rem, harus ada selain urusan performa misalnya rem, power, handling. Harus ballance,” imbuh dia.

Ketika ditanya lebih penting mana antara skil pembalap dengan mobil kencang, Jimmy mengatakan bahwa, “Skill pembalap lebih penting dari pada mobil kenceng. Kalau mobilnya kenceng tapi pembalapnya kurang skil itu bahaya,” pungkasnya. (*)
Unknown


Prestasi membanggakan kembali diraih oleh pembalap termuda Gerhard Lukita dari tim ABM Motorsport dalam gelaran Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 yang digelar di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (25/10).

Remaja berusia 15 tahun ini telah 3 kali berturut-turut sejak ISSOM Seri ke-3 berhasil meraih podium juara 1 dalam kelas Novice Euro 2000. “Untungnya tadi berhasil start dengan baik, tidak mengalami insiden sehingga jauh meninggalkan lawan,” ujarnya.

Gerhard mengungkapkan rahasianya hingga berhasil meraih podium juara 1 ini, yaitu bermain aman. “Sejak mulai start sudah ramai sekali di bagian depan saya karena dapat posisi 8 waktu start tadi, tapi langsung melesat dan main aman,” ujarnya.

walaupun demikian dari sektor mesin ia mengakui masih banyak perbaikan yang harus dilakukan, begitupun dari sektor suspensi dan lainnya.

Dengan prestasinya hingga seri ke 5 ini, bukan tidak mungkin Gerhard dapat meraih posisi juara umum dalam kelas yang diikutinya. “Sekarang poin saya masih di posisi 2, mudah-mudahan saja di race terakhir bisa mengejar poin posisi pertama,” ujarnya.
Unknown
 
General Manager Sirkuit International Sentul Lola Moenek menilai animo gelaran balap terbesar di Indonesia yang diprakarsai oleh nya dengan menggandeng pihak penyelenggara ABM Enterprise semakin meningkat. Hal tersebut diungkapkan pada acara Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 seri ke 5 di Sentul, Minggu (25/10). “ Antusias dan Grafik dari penyelenggaraan ISSOM 2015 ini selalu naik, Animo dari seluruh pecinta otomotif terlihat meningkat, baik dari penonton, pembalap dan komunitas” Ujar Lola.

Lola menambahkan pada seri berikutnya dimana menjadi seri penutup ISSOM Musim 2015 posisi penonton di tribun akan diramaikan oleh komunitas pecinta otomotif. “Ini adalah solidaritas yang nyata antar komunitas pecinta otomotif, saat penutupan di seri 6 besok, mereka akan menyaksikan penutupan ISSOM 2015 pada tanggal 28 -29 November yang akan datang” terang Lola. “Komunitas yang akan hadir adalah dari Mercedes Benz Cup INA, Klasik BX, Honda, dan komunitas pecinta otomotif lainnya” lanjut Lola menerangkan.
“Saya minta suport dari seluruh pecinta otomotif untuk mendukung acara seperti ISSOM ini agar acara ini dapat terus berjalan dan dapat menjadi sebuah industri” harap Lola.

Lola memberikan apresiasinya terhadap ABM Enterprise atas terselenggaranya ISSOM 2015 hingga seri ke 5 ini “ABM Enterprise sudah menjalankan ISSOM secara garis besar dengan baik sekali, apresiasi saya untuk mereka, karena mereka sudah menjalankan ISSOM di setiap seri nya semakin lebih baik” Pujinya. Lola menerangkan bahwa setelah habis Musim 2015, ABM Enterprise akan tetap menjadi partner Sirkuit Sentul dalam penyelenggaraan ISSOM 2016. “ISSOM di musim berikutnya juga akan di seleggarakan oleh pihak ABM Enterprise dalam hal penyelenggaraan dan promosi, Cita – cita kami untuk menjadikan dunia Otomotif Indonesia semakin Jaya lagi hingga ketingkat international” harap Lola.

About

Random Post