Unknown

Jika flashback ke belakang, disinilah awal saya mulai mengenal kehidupan di Ibu Kota.

Masih ingat waktu itu sebelum saya melaksanakan Ujian Nasional (UN) di MAN 2 Ciamis, saya diterima di UIN Jakarta melalui jalur PMDK (Tanpa test) "lulus dari sekolah aja belum, sudah diterima dikampus" dan sedihnya dari beberapa yang daftar, hanya sendiri dan ternyata memang setiap tahun quota nya hanya satu orang dari satu sekolah.
-
karena jurusannya sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka dari itu saya tidak pernah mencoba mendaftar ke kampus kampus lain nya. Karena saya yakin UIN Jakarta menjadi kampus yang tepat untuk mengembangkan skills saya.
-
Setelah masa masa sekolah selesai, saya mulai membayangkan bagaimana kehidupan di Jakarta nanti saat mulai kuliah, dimana saya tinggal, bersama siapa saya kesana, naik apa saya untuk mencapai kampus?..
-
Karena waktu itu saya benar benar masih buta dengan kehidupan ibu Kota.
-
Namun untungnya pada saat itu, keluarga sudah pindah dari Ciamis ke Depok, jadi saya agak lega, kalau ada apa apa tidak jauh dari rumah.
-
Namun dari awal saya sudah bertekad, saya harus kuliah dengan perjuangan sendiri, saya tidak mau membebankan hidup saya kepada kedua orang tua.
-
Sampai tiba dimana saat saya harus melakukan pendaftaran ulang ke kampus, saya kebingungan dimana kampusnya berada, karena pada saat itu saya hanya memiliki HP Nokia Jadul yang mana tidak bisa dipakai internet apalagi google maps. Paling bisa buat maen game ular makan kotak.
-
Akhirnya saya dikasih tau rute kendaraan dari Depok ke UIN Jakarta oleh salah satu kaka kelas yang pernah kuliah disana. dari rumah naik angkot 04 ke terminal depok. Lalu dari terminal depok naik bis deborah jurusan lebak bulus (berdiri selama dua jam) terbayang kalau setiap hari seperti ini, sampai kampus sudah pingsan. Dari lebak bulus baru naik angkot jurusan ciputat.
-
Padahal Depok - Ciputat tidak terlalu jauh, tapi karena jalannnya macet, itu yang membuat mau putus asa.
-
Akhirnya saya pamit sama orang tua untuk mencari tempat tinggal yang dekat dengan kampus. Betapa kagetnya ternyata rata rata kos kosan disana paling murah 500rban/bulan. Yang di otak saya bagaimana saya membayarnya? Uang buat makan aja masih mikir.
-
Ditengah tengah kebingungan, saya menunaikan sholat dzuhur dan berdo'a supaya diberikan jalan, setelah berdoa karena saya bingung mau kemana, saya isi waktu dengan membaca qur'an di masjid. Sampai ada bapak-bapak menghampiri (mungkin karena sudah terlalu lama saya duduk di masjid) dan ternyata ia adalah ketua DKM nya dan menawarkan apabila mau, untuk sementara saya bisa tinggal disana sambil bantu bantu mengurus masjid.
-
Sampai tiba masa masa pengenalan kampus dimulai, saya memiliki semangat tinggi dan bisa kenal dengan orang orang dari berbagai daerah dan tentunya dengan latar belakang yang berbeda.
-
Keseruan masa masa pengenalan kampus memang tidak bisa dilupakan, saya yang selalu berambisi dan memiliki keinginan yang kuat mencoba memantaskan diri dengan teman teman yang lain. Padahal bayangan diawal mendengar kata ospek itu hal yang mnakutkan karena mendengar cerita dari kaka kaka kelas. Tapi di kampus ini ternyata pengenalan kampus diisi dengan hal yang menyenangkan dan ada juga beberapa perlombaan dari masing masing kelompok.
-
Dan yang menjadi kebanggaan saat itu saya berhasil menjadi peserta terbaik masa pengenalan kampus dengan menjadi KING di Fakultas tersebut sekaligus mnjadi ketua angkatan. Disini lah rasa percaya diri saya semakin besar, karena ternyata saya yang tidak punya apa apa mampu bersaing dengan teman teman lainnya.
-
Menginjak semester pertama masuk, sya sambil mencari cari tempat tinggal yang baru, karena tidak enak jika terus terusan menumpang di masjid. Sampai akhirnya saya diajak untuk tinggal di asrama turki (deresane) sama kaka kelas saya. Disitulah saya merasa memiliki keluarga baru, teman teman yang begitu baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi membuat saya terbawa suasana.
-
Dikarenakan jadwal kuliah saya tidak setiap hari, saya mulai mencari cari kesibukan selain kuliah, dengan bergabung diberbagai organisasi baik itu di tingkat fakultas maupun universitas. Sampai diaaat menginjak semester 2 saya memiliki kejenuhan aktif didalam kampus, karena seperti mengulang kegiatan saya waktu di MAN dulu.
-
Akhirnya saya berhenti aktif dikampus, dan mencoba untuk mengikuti kegiatan diluar kampus seperti di LSM, NGO, bahkan sampai partai politik. dan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dan menabung untuk bayar kuliah, saya mencoba untuk berwirausaha. Dan ini beberapa usaha yang pernah saya jalani.

* Usaha Percetakan (modal printer saya bisa setiap hari ke kampus membawa tumpukan print dan fotocopy makalah orang lain. Karena pasti dikampus setiap hari ada presentasi, saya memberikan kemudahan kepada teman teman tinggal kirim file ke email tugas pun selesai) semua jenis percetakan saya layani. Untuk yang tidak bisa dikerjakan sendiri, saya kerjasama dengan percetakan besar di ciputat.
#ujungujungnya kecapean ngerjain tugas orang lain, tapi tugas sendiri tidak dikerjakan dan akhirnya berhenti.

*Jual Makanan di Kebun Binatang (saya membeli anack 2000an dan dijual dikebun binatang 10.000 dapat 3). Smpai saya harus menghadapi hal yang pahit karena ketidak tahuan saya, ternyata disitu dilarang untuk jualan dan saya digelandang oleh satpol PP.
#dagangantidaklaku akhirnya dibagiin ke tmen tmen.

*Jual Accesoris dan Handphone (saya memiliki kenalan orang cina yang menjual handphone dengan harga murah, dan saya jual lagi melalui aplikasi OLX. Dari usaha ini saya bisa membeli sepeda untuk kebutuhan akomodasi saya, cape terus terusan naik angkot.

*Koordinator mahasiswa untuk keperluan event. (Saat itu saya menerima jasa bagi siapa yang membutuhkan bantuan audiens untuk kegiatan seminar atau acara acara televisi. Sampai saya memiliki kenalan di masing masing kampus di Jabodetabek.
-
Dan masih banyak usaha usaha lainnya yang pernah dijalani,  namun saya merenung kembali,  saya ke Jakarta bukan untuk fokus bekerja, ada tugas besar yang harus saya seleaikan yaitu kuliah, saya harus menyeimbangkan perkuliahan dengan pekerjaan. Sampai akhirnya saya harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dipelajari dikampus.
-
Sampai akhirnya saya diajak untuk bekerja di perusahaaan Konsultan Public Relations, waktu itu saya baru menginjak semester 3. Dan disinilah saya menemukan kenyamanan, karena apa yang diajarkan dikampus, bisa dimanfaatkan ditempat kerja, begitu juga sebaliknya, tugas tugas kampus sesuai dengan apa yang dikerjakan sehari hari. Sehingga nilai nilai saya pun bagus. Bahkan di semester 3 saya berhasil meraih Indeks Prestasi 4 (empat).
-
Disinilah saya merasa memiliki tempat yang tepat dan sebagai tempat untuk mengembangkan skill yang dimiliki. Sampai akhirnya saya bisa menyicil sepeda motor untuk menunjang aktifitas sehari hari. Jadi tidak perlu cape cape lagi naik sepeda.
-
Seiring berjalan nya waktu di tahun 2014 ketika peesiden Jokowi Terpilih, bos perusahaan tempat saya bekerja memilih untuk terjun menjadi pejabat di pemerintahan, sehingga perusahaannya tidak ada yang mengelola. Akhirnya beberapa orang yang bekerja diperusahaan tersebut mencari kerja ditempat lain. Sementara ada 4 orang yang memutuskan untuk mencoba membuat nama perusahaan baru dibidang usaha yang sama.

-
Disinilah awal mulanya muncul Prime Comm Public Relations dengan nama PT. Prima Komunika Media. Dan mampu berjalan sampai saat ini. Bahkan berhasil mengembangkan usaha baru dengan nama Prim Comm Print & design.
-
Yang membanggakan nya lagi, sebelum saya lulus kuliah dan diwisuda pada tanggal 18 februari 2017. Saya sudah menjabat sebagai
Chief Executive Officer (CEO)
Prime Comm Public Relations.
-
Dicerita inilah dream board saya satu persatu tercapai.
Dari mulai terbeli hp android- laptop_ sepeda - motor- dan juga mobil, sehingga saya bisa ajak jalan jalan orang tua dan memberikan kebahagian kepada mereka-

dan yang lebih senangnya lagi, selain materi, di bidang akademik juga berhasil menjadi lulusan terbaik di Jurusan.

Inti nya saya hanya ingin berbagi bahwa dengan kerja keras dan penuh ketekunan, apapun bisa diraih.

#Jangan bilang Tidak bisa, jika belum pernah dicoba.

About

Random Post