Walikota Depok Idris Abdul Somad (tengah) dan Kepala Kesbangpol Depok Dadang Wihana (kanan) pada saat Peluncuran Kampung Pembauran di Lapangan Komplek Deppen, Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat. Jum’at (28/08).
Indonesia merupakan Negara yang beragam suku, ras, Agama
dan budaya. Begitu juga dengan kota Depok, sebagai kota penyangga ibu kota
Jakarta, Depok banyak dihuni oleh berbagai etnis yang berbeda-beda. Untuk menjaga
keharmonisan dan melakukan integrasi sosial untuk mencapai misi kota Depok yang
bersahabat dalam keberagaman, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Kota Depok membuat terobosan baru yang dinamakan dengan Kampung Pembauran.
Walikota Depok M. Idris Abdul Somad sangat
mengapresiasi dan mendukung secara penuh atas adanya peluncuran kampung
pembauran ini, karena ini adalah jawaban untuk memberitahukan bahwa masyarakat Kota Depok adalah masyarakat
yang toleran dan terbuka untuk siapa saja.
“Depok mengangkat tagline
sebagai Kota Sahabat, dengan harapan bahwa Depok bisa bersahabat dengan beragam
suku, agama, budaya, dan potensi lokal yang ada. untuk itu kita memang harus
berorientasi dalam pembangunan kota Depok ini untuk bisa kolaborasi antar semua
pihak. Tujuannya Cuma satu yaitu depok satu untuk Indonesia satu”. Ujar Idris. pada
saat Peluncuran Kampung Pembauran di Lapangan Komplek Deppen, Cisalak, Kota
Depok, Jawa Barat. Jum’at (28/08).
Kampung pembauran ini ternyata merupakan pertama
kalinya ada di Indonesia. Dan diharapkan jadi role model bagi daerah-daerah lainnya. Supaya kesatuan serta
keharmonisan masyarakatpun dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Depok, Dadang
Wihana mengatakan bahwa kampung pembauaran ini ada atas dasar adanya stigma
masyarakat yang mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat merupakan masyarakat yang intoleran dan
eksklusif.
“Kita harus bisa mejadi masyarakat yang toleran
terhadap perbedaan, karena perbedaan itu pasti ada dan tetap harus kami jaga, untuk mencapai Kota
yang unggul, aman, dan religius, Depok harus bersatu dan Depok satu untuk
Indonesia satu” ujar Dadang.
Dadang juga berharap kedepannya Kampung Pembauran ini
bisa ada disetiap kecamatan di Kota Depok. “yang pertama kali konsep ini kami
terapkan di RW 02 kelurahan Cisalak, dan RW 08 Kecamatan Limo Depok. Karena kedua
tempat ini saat ini dihuni olah banyak etnis, ras, suku, Agama dan budaya yang
berbeda-beda”. Tambah Dadang.
Acara ini juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah Kota Depok, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Forum Pembauran
Kebangsaan, Kesbangpol Jawa Barat, Polres, komunitas adat dan tokoh masyarakat
lainnya, dan dimeriahkan dengan berbagai macam penampilan seperti Musik 'Gong Sibolong', Tari Japin, Tari Merak,
Tari Rampak, Tradisi Aduk Dodol (sebagai simbol Pembauran), Paduan Suara Gema
Cisalak, Barongsay Kota Depok, Pentas Budaya Wawasan Kebangsaan dan penetapan
Duta Pembauran.