Unknown

Praktisi Humas (Hubungan Masyarakat) atau PR (Public Relations) saat ini bukan saja harus piawai berbibaca secara lisan kepada media (speaking skills), tapi juga harus terampil menulis dan mahir mengelola media sosial (corporate social media).
Era internet membuat skill star Humas (public relation officer) juga harus bisa menjalankan tugas kehumasan secara online (humas online, PR online), sebagaimana para bidang pemasaran yang harus mampu mengelola pemasaran online (online marketing).
Humas Harus Terampil Menulis
“Writing is the number one skill of PR practitioners,” kata Craig Pearce dalam blognya, craigpearce.info. Menulis adalah keterampilan nomor satu bagi praktisi Humas.
Bahkan, “It’s more important than being a nice person. Seriously,” tegasnya. Keterampilan menulis lebih penting ketimbang "orang baik".
"Tidak ada PR tanpa keterampilan menulis," imbuh Todd Hunt.
Praktisi humas harus terampil menulis dengan baik –dari segi substansi dan tata bahasa. Publik saat ini tidak hanya bergantung pada wartawan atau media mainstream  untuk mengakses informasi.
Publik sudah menjadikan media sosial –facebook, twitter— sebagai sarana komunikasi dan bertukar informasi.
Humas Harus Bisa Mengelola Media Sosial
Humas saat ini mesti akrab dengan berbagai saluran komunikasi dan informasi. Media yang sedang "in" saat ini adalah media sosial, terutama Facebook, Twitter, dan Youtube. Media sosial sangat banyak, tapi tiga itulah yang paling populer di Indonesia. (Lihat data Alexa.com).
Masyarakat humas Amerika, The Public Relations Society of America (PRSA), dalam sebuah konferensi pada 12 Juni 2013 membahas adalah keahlian apa saja yang harus dimiliki humas profesional masa kini dan masa depan.
Muncul sedikitnya 10 keahlian (skills) yang wajib dimiliki humas profesional, sebagaimana dikemukakan salah satu pembicara dalam konferensi tersebut, Arik Hanson, dan dimuat di websitenya “10 skill the PR Pro of 2022 MUTS have” (10 skill Humas pro 2022 yang harus dimiliki).

Menurut Hanson, keterampilan menulis (writing skill) bagi praktisi Humas akan lebih penting lagi di masa depan. Demikian pula keterampilan hubungan media (media relations) yang akan lebih dibutuhkan.

Namun kata Hanson, harus diingat, kemampuan menulis dan hubungan media “hanya” masuk dalam daftar “keahlian tradisional” (traditional skills) seorang praktisi humas. Humas masa depan harus memiliki keahlian lebih dari sekadar bisa menulis dan berkomunikasi dengan kalangan media.

About

Random Post